Kamis, 03 Oktober 2013

Review dan Link Download Film Dead Poets Society



Genre : Drama
Sutradara : Peter Weir
Pemeran : Robin Williams, Ethan Hawke, Robert Sean Leonard, Dll.
Produksi : Touctone Pictures
Tahun : 1989
Imdb Ratings : 8.0/10=Empat Bintang dari Lima


Seperti kebanyakan film favorit atau pop culture kesukaan saya, Dead Poets Society juga adalah film jadul yang di produksi tahun 1989. Apapun itu bagi saya pribadi ini adalah film yang teramat bagus dan masih sangat menginspirasi terutama jika anda adalah orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan atau jika anda adalah penikmat karya-karya pujangga masa lalu.

Film ini menjadi sangat menarik karena Peter Weir memilih Robin Williams(salah satu actor dan comedian terbaik sepanjang masa) sebagai peran central yang luar biasanya lagi bisa berakting sangat serius sekaligus masih tetap menampilkan gaya comedinya dalam beberapa aspek. Ya pria ini yang berperan sangat baik menjadi seorang guru selengean bernama John Keating, membuat saya terkesima seraya berprasangka pribadi bahwa suatu saat saya akan menjadi actor hebat semacam dia(Lupakan).

Plot cerita film ini bergerak maju alurnya dan tanpa narator sama sekali. Sejujurnya saya rasa setiap peran di film ini penting, bukan hanya John Keating yang di perankan oleh Robin Williams. Di awal cerita kita disuguhkan pada adegan persiapan ajaran baru disekolah unggulan bernama Welton Acedemy dengan seting tahun 1959(film jadul dengan set lebih jadul). Sekolah ini memiliki 4 pilar utama dalam mendidik para siswanya menjadi orang yang berguna(terutama gengsi bahwa alumni mereka kebanyakan masuk ke universitas unggulan di amerika). 4 pilar itu adalah, Tradisi, Kedisiplinan, Kehormatan, Dan Keunggulan. Sekolah yang ber asrama juga hanya khusus untuk murid laki-laki saja.

Mulailah kita dibawa pada pertemanan Neil Perry(Robert Sean Leonard), Todd Anderson(Ethan Hawke), Knox Overstreet(Josh Charles), Charlie Dalton(Gale Hansen), Richard Cameron(Dylan Kussman), Steven Meeks(Allelon Ruggiero), dan Gerrad Pitts(James Waterson) sebagai siswa-siswa SMA welton yang sudah dari SD berada disana kecuali Todd.


Charlie-Meeks-Keating-Todd-Cameron-Neil(duduk)-Pitts(Berdiri)-Knox


Ayah Neil adalah pria yang ingin anaknya cepat lulus, untuk itulah dia berusaha menasehati anaknya untuk serius sekolah agar bisa lebih cepat lulus dari waktunya, hingga melarang Neil untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar sekolah. Neil yang tadinya sudah merencanakan bakal melakukan banyak hal yang dia sukai akhirnya terpaksa mengikuti saran ayahnya.

Hari-hari terlewati, setiap guru mengajar dengan ketat dan memberikan banyak tugas seperti biasanya . Hingga akhirnya mereka bertemu guru pelajaran Bahasa bernama John Keating(Robin Williams) yang mengajar secara unik dan aneh. Diawali dengan tiba-tiba mengajak para siswa keluar kelas menuju kolidor utama, sambil menyaksikan photo-photo para alumni. Disinilah salah satu Scene terbaik di film ini, ketika Mr Keating membacakan Puisi berjudul “Carpe Diem” dalam bahasa Indonesia adalah Raihlah hari ini, yakinlah sedikit pada hari esok, karena suatu hari kita hanya akan menjadi makanan cacing tanah, jadi raihlah hari ini, jadikan hidupmu berarti.


Puisi Carpe Diem adalah puisi bahasa latin yang menceritakan tentang betapa pentingnya bersyukur dan berusaha untuk melakukan sesuatu secara maksimal hari ini tanpa menunda-nundanya esok. Puisi yang jujur saja membuat saya berpikir berulang kali bahwasannya Tuhan masih memberikan Saya kesempatan untuk hidup di hari ini dan hendaknya saya mensyukurinya.

Cara mengajar Mr Keating yang unik belum selesai dari situ, di pertemuan berikutnya dia menyuruh siswanya di kelas untuk merobek buku berjudul “POETS” dibagian pengantarnya. Buku yang memberikan tutorial cara menulis dan menganalisa puisi. Dia tidak mengingikan murid-muridnya hanya sebagai penganalisa puisi atau pembuat puisi berdasarkan tata cara pengarang buku. Lebih dari itu dia menginginkan setiap anak muridnya sebagai penulis puisi yang orisinal buatan mereka sendiri, karena menurutnya “satu kalimat bisa merubah apapun” dan “membaca atau menulis puisi adalah cara manusia untuk tetap hidup”.

Keating mengajar dengan sangat berbeda, untuk membuat anak didiknya memiliki pandangan berbeda. Selain hal-hal tadi, menaiki meja adalah cara mengajarnya. Menaiki meja untuk melihat sesuatu dengan cara lain dalam sebuah ruangan yang tentu saja dianggap tidak sopan bagi beberapa orang. Keating menyarankan anak muridnya menyebutnya O Captain My Captain(Berasal dari puisi Whitman untuk Lincon) bukan Sir seperti kebanyakan guru.




Lama kelamaan Keating menjadi panutan murid-muridnya termasuk Neil dan kawan-kawan. Mereka mulai mencari data siapa sebenarnya si guru ini, hingga akhirnya menemukan sebuah buku alumni dimana Keating juga termasuk ada didalamnya. Disana ditemukan keating adalah ketua Dead Poets Society yang tidak mereka mengerti maksudnya. Lewat banyak pertanyaan kepada Keating para muridnya mengetahui bahwa Dead Poets Society adalah club rahasia yang kegiatannya membaca dan mebuat puisi seperti menghisap madu di sebuah gua di hutan belakang welton.
 


Neil akhirnya berniat untuk menghidupkan kembali dead poets society, walaupun awalnya sulit mengingat padat dan banyaknya tugas akhirnya semua temannya menyetujui untuk bergabung. Ditempat inilah mereka mulai mendapatkan jati dirinya yang mereka sebut untuk menghisap Sumsum Kehidupan dan menyingkirkan smua yang tidak hidup. Mereka mulai menemukan arah hidup mereka yang harus dilakukan saat ini. Neil ingin manjadi seorang actor, Knox jatuh cinta kepada seorang gadis yang merupakan tunangan anak teman ayahnya, Charlie ingin mengubah tradisi welton untuk memasukan anak perempuan kedalam sekolah yang cukup ditentang banyak anggota dead poets, Todd yang pemalu mulai terbuka, Meeks dan Pitts berusaha membuat radio agar mendapat hiburan di asrama yang melarang radio dan televisi, sedangkan Cameron masih terlihat ragu-ragu terhadap semua ini.

Charlie Memainkan Clarinet Di Gua Dead Poets


Dengan semangat Carpe Diem mereka melakukan apa yang mereka sukai, Neil mulai mendaftarkan diri ke sebuah pertunjukan drama yang pasti di tentang ayahnya hingga membuatnya daftar secara sembunyi-sembunyi. Knox dengan beraninya mendekati Chris, wanita idamannya yang harus dalam posisi berbahaya karena hal yang tadi saya tuliskan sebelumnya. Charlie malah menyeludupkan artikel tentang gadis di welton di Koran sekolah yang nantinya malah membuatnya di hukum dan hampir saja membuat club dead poets ketahuan. Tapi Charlie adalah sosok pemberontak, dia tidak mau memberitahu apa itu dead poets dan siapa saja anggotanya  dimana atas hal itu dia mendapatkan hukuman bokongnya di pukul oleh balok kayu 100 kali.

Disitulah masa dimana Keating menjadi sorotan guru lain serta kepala sekolah yang menganggap dirinya telah membuat para siswa menjadi pemberontak. Di saat itu dia mengingatkan kembali anak muridnya teruatama Charlie untuk lebih berhati-hati dan tidak gegabah, memetik hari dan menghisap sumsum kehidupan bukan berarti menyianyiakan masa depan.




Neil akhirnya mendapatkan peran utama dalam sebuah drama yang diamana dia telah mendaftar sebelumnya. Semua orang senang dan bangga atas pertunjukannya kecuali sang ayah, setelah pertunjukan selesai Neil dibawa pulang ayahnya untuk sementara menjauhi dirinya dari Keating. Sosok yang menurut sang ayah adalah yang membuat anaknya bergabung dengan pentas drama.

Setiap alasan yang di ucapkan Neil dirumah untuk menjelaskan ketertarikannya pada Drama tidak di dengar ayah dan ibunya. Dia merasa tertekan dan lalu merasa bersalah atas kehidupannya. Akhirnya ketika malam Neil bunuh diri dengan pistol milik ayahnya. Semua teman Neil kaget atas hal itu terutama Todd, teman sekamarnya tidak percaya bahwa Neil bunuh diri tapi di bunuh ayahnya sendiri.

Sekolah akhirnya melakukan penyelidikan, dan di tetapkan bahwa John Keating yang salah atas kasus ini. Dead Poets pun akhirnya diketahui setelah Cameron membeberkannya pada sekolah. Setiap anggota Dead Poets Society harus menandatangani pemecatan Keating secara terpaksa atau jika tidak mau mereka di keluarkan dari sekolah. Semua dari mereka merasa bersalah telah menandatanganinya tapi tak bisa melakukan apa-apa. Charlie tak pernah menandatanganinya, hingga dia di keluarkan.

Di scene akhir kita bakal melihat kelas Bahasa yang tidak lagi di ajarkan Mr Keating, tapi langsung kepala sekolah. Ketika di suruh membaca buku berjudul “POETS” tadi di pengantar, mereka sekelas kebingungan karena telah di sobek sebelumnya. Saat itu Keating datang ke kelas untuk mengambil barang-barangnya. Todd yang tidak tahan akhirnya akhirnya memberanikan diri untuk bicara bahwa sekolah memaksa mereka menandatangani surat pengeluarannya. Saat itu kepala sekolah langsung marah dan menyuruh Keting untuk cepat keluar. Pada saat keating sampai pintu, Todd naik keatas mejanya sambil mengucapkan O Captain My Captain sebagai penghormatan terakhir terhadap Keating yang lalu di ikuti secara sedikit demi sedikit oleh yang lalinnya hingga hampir seluruh murid di kelas itu berdiri di meja mereka masing masing. Kepala sekolah terus mengomel tapi tak ada yang peduli. Di Pintu Keating mengucapkan terimakasih dan saat itulah air mata saya jatuh. Satu lagi Film yang di endingnya tidak Happy tapi bermakna dalam bagi saya.

Ini Link Download Gratisnya: http://hdmovie14.net/watch/dead-poets-society-1989-putlocker-hd-full-movie


2 komentar: