Selasa, 22 Oktober 2013

Motivator dan Montirmotor



Kemaren sempat liat blog teman tantang cerita curhatannya mengenai pengalaman yang membuat dia tidak percaya lagi kapada omongan motivator(Link:http://nafaddot.wordpress.com/2013/10/20/super-mario-golden-ways/). Absurd, tapi yang membuat masalah adalah saya juga ditulis dicerita itu. Hehehe.

Sekarang saya bukan bermaksud untuk membalas tulisannya, hanya ingin menulis saja mengenai fenomena motivator yang ada di Indonesia. Karena sejujurnya saya berada dilingkungan dimana hampir semua orang suka dan bahkan bercita-cita jadi motivator, yaitu di tempat kuliahan saya yang hampir tiap hari jika anda mau datang selalu ada saja seminar motivator bersama motivator-motivator yang tidak terkenal sama sekali.
Pengertian motivator menurut kesotoyan saya adalah seorang yang berkerja dalam bidang public speaking yang menjadi spesialis memotivasi orang-orang banyak dalam permasalahan-permasalahan yang ada dalam kehidupan ini. Kebanyakan masalah adalah ingin jadi kaya, bisa jadi terkenal, ingin sukses dalam berbagai hal, masalah cinta, bisa kesana sini, punya benda-benda ini, dan hal-hal lainnya.

Tidak ada yang salah tentang motivator menurut saya. Saya sendiri mengenal motivator atau acara motivasi di tv bisa dibilang sebelum banyak orang(terutama seusia saya) tau. Sekitar 2007/2008 mario teguh sebenarnya sudah punya acara di O Channel, saya lupa judulnya apa yang jelas penontonnya belum searamai acara beliau sekarang yang berjudul golden ways.

Sejujurnya saat itu saya suka dengan acara ini, saya suka motivator yang menurut saya sebuah hal yang segar disaat waktu itu televise digempur acara acara ustadz yang tidak terhitung jumlahnya.

Well, mulai awal 2010 saat Mario tegor telah punya acara di channel tv yang lebih besar, dan banyak teman yang mulai nonton. Saya tidak tau bahwasannya hal ini akan menjadi suatu fenomena besar, hingga akhirnya setelah lulus SMK dan lalu mendaftar masuk disalah satu Universitas Negeri di Ciputat jadilah saya tau sebesar apa efeknya.

Sebelum tes masuk universitas ini saya mengikuti bimbingan belajar, disana saya menghadiri acara motivator dimana nongol seorang yang tidak saya kenal sama sekali yang namanya disebutkan dengan gelarnya yang amat panjang dan dibangga-banggakan pembawa acara. Menggelikan bagi saya melihat orang ini, berpura-pura menjadi Mario teguh yang menceritakan pengalaman hidupnya yang menurutnya sekarang telah sukses dengan berbagai hal dan benda yang dia miliki(termasuk motor lupa jenisnya saya yang kebanyakan anak gahol inginkan). Well saya yang nerd memang tidak tertarik pada benda-benda macam itu, maka melihat orang-orang disekitar sangat antusias saya biasa saja.

Tapi bukan itu yang membuat saya geli sebenarnya, yang membuat saya geli adalah bahwa orang ini secara tidak langsung membuat sebuah tutorial bagaimana cara sukses dimana kita harus mengikuti cara itu. Cara itu yang saya bicarakan adalah perjalanan hidupnya, apa yang dicapainya. Inilah sukses dan begitulah caranya.
Ketika saya telah diterima universitas ini, diwaktu ospek saya juga menemukan motivator lainnya. Hampir sama metodenya, dia bercerita tentang dirinya dan apa yang dia capai(termasuk jalan-jalan ke singapura). Ah sudahlah, orang ini mulai membuat tutorial cara sukses dan apa itu sukses menurutnya yang sama saja dengan orang yang saya temukan saat bimbinngan belajar.

Begitulah seterusnya.. kenapa sih kita selalu membahas sukses yang itu-itu saja? Yang menurut saya hanya nafsu kita semata. Tidak masalah sih sejujurnya, asal jangan buat hal itu jadi tutorial untuk orang banyak. Jangan anggap sesuatu yang anda anggap baik dan berhasil bisa jadi baik dan berhasil untuk yang lainnya.
Kata Christoper McCandless “Kebahagian hanya bisa nyata ketika berbagi”. Well, saya tidak bermaksud menyuruh anda mengikuti quotes saya dan McCandless, tapi sadar atau tidak mencari kebahagian itu lebih mudah dibanding mencari sukses seperti kata motivator itu.

Saya tidak menunngu saya menjadi orang kaya untuk membahagiakan orang tua saya.. Saya melakukannya saat ini dengan ber-Kuliah yang mana orang tua saya sangat berharap saya melakukanya. Sederhana sekali mengikuti niat baik yang mereka inginkan, tapi saya tau bapa dan ibu saya bahagia atas hal ini dan saya berusaha untuk sebaik mungkin menjalaninya. Apa yang terjadi esok maka terjadilah, saya hanya berusaha menghadapi hari ini dengan sepenih hati.

Saya yakin bahwa setiap manusia adalah motivator bagi dirinya sendiri, maka buatlah jalanmu sendiri dalam hidupmu, carilah suksesmu sendiri, terlebih menemukan kebahagianmu sendiri, dan semua itu hendaknya sesuai hukum negara dan tuntunan Tuhan serta tidak merugikan orang

1 komentar: