Genre
: Drama
Sutradara
: Peter Weir
Pemeran
: Robin Williams, Ethan Hawke, Robert Sean Leonard, Dll.
Produksi
: Touctone Pictures
Tahun
: 1989
Imdb
Ratings : 8.0/10=Empat Bintang dari Lima
Seperti
kebanyakan film favorit atau pop culture kesukaan saya, Dead Poets Society juga
adalah film jadul yang di produksi tahun 1989. Apapun itu bagi saya pribadi ini
adalah film yang teramat bagus dan masih sangat menginspirasi terutama jika
anda adalah orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan atau jika anda
adalah penikmat karya-karya pujangga masa lalu.
Film
ini menjadi sangat menarik karena Peter Weir memilih Robin Williams(salah satu
actor dan comedian terbaik sepanjang masa) sebagai peran central yang luar
biasanya lagi bisa berakting sangat serius sekaligus masih tetap menampilkan
gaya comedinya dalam beberapa aspek. Ya pria ini yang berperan sangat baik
menjadi seorang guru selengean bernama John Keating, membuat saya terkesima
seraya berprasangka pribadi bahwa suatu saat saya akan menjadi actor hebat
semacam dia(Lupakan).
Plot
cerita film ini bergerak maju alurnya dan tanpa narator sama sekali. Sejujurnya
saya rasa setiap peran di film ini penting, bukan hanya John Keating yang di
perankan oleh Robin Williams. Di awal cerita kita disuguhkan pada adegan
persiapan ajaran baru disekolah unggulan bernama Welton Acedemy dengan seting
tahun 1959(film jadul dengan set lebih jadul). Sekolah ini memiliki 4 pilar utama
dalam mendidik para siswanya menjadi orang yang berguna(terutama gengsi bahwa
alumni mereka kebanyakan masuk ke universitas unggulan di amerika). 4 pilar itu
adalah, Tradisi, Kedisiplinan, Kehormatan, Dan Keunggulan. Sekolah yang ber
asrama juga hanya khusus untuk murid laki-laki saja.
Mulailah
kita dibawa pada pertemanan Neil Perry(Robert Sean Leonard), Todd
Anderson(Ethan Hawke), Knox Overstreet(Josh Charles), Charlie Dalton(Gale
Hansen), Richard Cameron(Dylan Kussman), Steven Meeks(Allelon Ruggiero), dan
Gerrad Pitts(James Waterson) sebagai siswa-siswa SMA welton yang sudah dari SD
berada disana kecuali Todd.
Charlie-Meeks-Keating-Todd-Cameron-Neil(duduk)-Pitts(Berdiri)-Knox
Ayah
Neil adalah pria yang ingin anaknya cepat lulus, untuk itulah dia berusaha
menasehati anaknya untuk serius sekolah agar bisa lebih cepat lulus dari
waktunya, hingga melarang Neil untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar
sekolah. Neil yang tadinya sudah merencanakan bakal melakukan banyak hal yang
dia sukai akhirnya terpaksa mengikuti saran ayahnya.
Hari-hari
terlewati, setiap guru mengajar dengan ketat dan memberikan banyak tugas
seperti biasanya . Hingga akhirnya mereka bertemu guru pelajaran Bahasa bernama
John Keating(Robin Williams) yang mengajar secara unik dan aneh. Diawali dengan
tiba-tiba mengajak para siswa keluar kelas menuju kolidor utama, sambil
menyaksikan photo-photo para alumni. Disinilah salah satu Scene terbaik di film
ini, ketika Mr Keating membacakan Puisi berjudul “Carpe Diem” dalam bahasa
Indonesia adalah Raihlah hari ini, yakinlah sedikit pada hari esok, karena
suatu hari kita hanya akan menjadi makanan cacing tanah, jadi raihlah hari ini,
jadikan hidupmu berarti.
Puisi
Carpe Diem adalah puisi bahasa latin yang menceritakan tentang betapa
pentingnya bersyukur dan berusaha untuk melakukan sesuatu secara maksimal hari
ini tanpa menunda-nundanya esok. Puisi yang jujur saja membuat saya berpikir
berulang kali bahwasannya Tuhan masih memberikan Saya kesempatan untuk hidup di
hari ini dan hendaknya saya mensyukurinya.
Cara
mengajar Mr Keating yang unik belum selesai dari situ, di pertemuan berikutnya
dia menyuruh siswanya di kelas untuk merobek buku berjudul “POETS” dibagian
pengantarnya. Buku yang memberikan tutorial cara menulis dan menganalisa puisi.
Dia tidak mengingikan murid-muridnya hanya sebagai penganalisa puisi atau
pembuat puisi berdasarkan tata cara pengarang buku. Lebih dari itu dia
menginginkan setiap anak muridnya sebagai penulis puisi yang orisinal buatan
mereka sendiri, karena menurutnya “satu kalimat bisa merubah apapun” dan
“membaca atau menulis puisi adalah cara manusia untuk tetap hidup”.
Keating
mengajar dengan sangat berbeda, untuk membuat anak didiknya memiliki pandangan
berbeda. Selain hal-hal tadi, menaiki meja adalah cara mengajarnya. Menaiki
meja untuk melihat sesuatu dengan cara lain dalam sebuah ruangan yang tentu
saja dianggap tidak sopan bagi beberapa orang. Keating menyarankan anak
muridnya menyebutnya O Captain My Captain(Berasal dari puisi Whitman untuk
Lincon) bukan Sir seperti kebanyakan guru.
Lama
kelamaan Keating menjadi panutan murid-muridnya termasuk Neil dan kawan-kawan.
Mereka mulai mencari data siapa sebenarnya si guru ini, hingga akhirnya
menemukan sebuah buku alumni dimana Keating juga termasuk ada didalamnya.
Disana ditemukan keating adalah ketua Dead Poets Society yang tidak mereka
mengerti maksudnya. Lewat banyak pertanyaan kepada Keating para muridnya
mengetahui bahwa Dead Poets Society adalah club rahasia yang kegiatannya
membaca dan mebuat puisi seperti menghisap madu di sebuah gua di hutan belakang
welton.
Neil
akhirnya berniat untuk menghidupkan kembali dead poets society, walaupun
awalnya sulit mengingat padat dan banyaknya tugas akhirnya semua temannya
menyetujui untuk bergabung. Ditempat inilah mereka mulai mendapatkan jati
dirinya yang mereka sebut untuk menghisap Sumsum Kehidupan dan menyingkirkan
smua yang tidak hidup. Mereka mulai menemukan arah hidup mereka yang harus
dilakukan saat ini. Neil ingin manjadi seorang actor, Knox jatuh cinta kepada
seorang gadis yang merupakan tunangan anak teman ayahnya, Charlie ingin
mengubah tradisi welton untuk memasukan anak perempuan kedalam sekolah yang
cukup ditentang banyak anggota dead poets, Todd yang pemalu mulai terbuka,
Meeks dan Pitts berusaha membuat radio agar mendapat hiburan di asrama yang
melarang radio dan televisi, sedangkan Cameron masih terlihat ragu-ragu
terhadap semua ini.
Charlie Memainkan Clarinet Di Gua Dead Poets
Dengan
semangat Carpe Diem mereka melakukan apa yang mereka sukai, Neil mulai
mendaftarkan diri ke sebuah pertunjukan drama yang pasti di tentang ayahnya
hingga membuatnya daftar secara sembunyi-sembunyi. Knox dengan beraninya
mendekati Chris, wanita idamannya yang harus dalam posisi berbahaya karena hal
yang tadi saya tuliskan sebelumnya. Charlie malah menyeludupkan artikel tentang
gadis di welton di Koran sekolah yang nantinya malah membuatnya di hukum dan
hampir saja membuat club dead poets ketahuan. Tapi Charlie adalah sosok
pemberontak, dia tidak mau memberitahu apa itu dead poets dan siapa saja
anggotanya dimana atas hal itu dia
mendapatkan hukuman bokongnya di pukul oleh balok kayu 100 kali.
Disitulah
masa dimana Keating menjadi sorotan guru lain serta kepala sekolah yang
menganggap dirinya telah membuat para siswa menjadi pemberontak. Di saat itu
dia mengingatkan kembali anak muridnya teruatama Charlie untuk lebih
berhati-hati dan tidak gegabah, memetik hari dan menghisap sumsum kehidupan bukan
berarti menyianyiakan masa depan.
Neil
akhirnya mendapatkan peran utama dalam sebuah drama yang diamana dia telah mendaftar
sebelumnya. Semua orang senang dan bangga atas pertunjukannya kecuali sang
ayah, setelah pertunjukan selesai Neil dibawa pulang ayahnya untuk sementara
menjauhi dirinya dari Keating. Sosok yang menurut sang ayah adalah yang membuat
anaknya bergabung dengan pentas drama.
Setiap
alasan yang di ucapkan Neil dirumah untuk menjelaskan ketertarikannya pada
Drama tidak di dengar ayah dan ibunya. Dia merasa tertekan dan lalu merasa
bersalah atas kehidupannya. Akhirnya ketika malam Neil bunuh diri dengan pistol
milik ayahnya. Semua teman Neil kaget atas hal itu terutama Todd, teman
sekamarnya tidak percaya bahwa Neil bunuh diri tapi di bunuh ayahnya sendiri.
Sekolah
akhirnya melakukan penyelidikan, dan di tetapkan bahwa John Keating yang salah
atas kasus ini. Dead Poets pun akhirnya diketahui setelah Cameron
membeberkannya pada sekolah. Setiap anggota Dead Poets Society harus
menandatangani pemecatan Keating secara terpaksa atau jika tidak mau mereka di
keluarkan dari sekolah. Semua dari mereka merasa bersalah telah
menandatanganinya tapi tak bisa melakukan apa-apa. Charlie tak pernah
menandatanganinya, hingga dia di keluarkan.
Di
scene akhir kita bakal melihat kelas Bahasa yang tidak lagi di ajarkan Mr
Keating, tapi langsung kepala sekolah. Ketika di suruh membaca buku berjudul
“POETS” tadi di pengantar, mereka sekelas kebingungan karena telah di sobek
sebelumnya. Saat itu Keating datang ke kelas untuk mengambil barang-barangnya.
Todd yang tidak tahan akhirnya akhirnya memberanikan diri untuk bicara bahwa
sekolah memaksa mereka menandatangani surat pengeluarannya. Saat itu kepala
sekolah langsung marah dan menyuruh Keting untuk cepat keluar. Pada saat
keating sampai pintu, Todd naik keatas mejanya sambil mengucapkan O Captain My
Captain sebagai penghormatan terakhir terhadap Keating yang lalu di ikuti
secara sedikit demi sedikit oleh yang lalinnya hingga hampir seluruh murid di
kelas itu berdiri di meja mereka masing masing. Kepala sekolah terus mengomel
tapi tak ada yang peduli. Di Pintu Keating mengucapkan terimakasih dan saat
itulah air mata saya jatuh. Satu lagi Film yang di endingnya tidak Happy tapi
bermakna dalam bagi saya.
Ini Link Download Gratisnya: http://hdmovie14.net/watch/dead-poets-society-1989-putlocker-hd-full-movie
film inie sangat memotivasi
BalasHapus:) iya
Hapus