Sabtu, 19 Maret 2016

Sebelum nonton Dawn Of Justice

Pertama denger kalo DC dan Warner bakal bikin film Batman dan Superman itu kira-kira tahun 2014. Katanya Ben Affleck bakal main jadi batman, dan waktu itu dia di bully abis-abisan. Maklum liat performanya di Daredevil katanya gak bagus, belum lagi kalo dibandingin sama Christian Bale bisa dibilang Affleck kalah kalo jago-jagoan masalah akting. Ya tapi saya sendiri udah gak peduli waktu itu sama akting affleck (beri dia credit karena buat skenario good will hunting), saya cuma sempet mikir apa saya masih hidup ya ketika film itu akhirnya ada di bioskop atau punya duit buat nonton nanti. 


Akhinya di tahun 2015 udah mulai ada trailernya di youtube, gak tanggung-tanggung ternyata mereka (DC dan Warner) juga katanya udah mempersiapkan film Suicide Squad (coba tonton film animasi Jay Oliva berjudul Batman: Assault on Arkham biar kenal karakter-karakternya) yang nantinya satu universe sama Dawn Of  Justice, seolah olah mau nantang Marvel yang lebih rapih soal universe universean. Sebelum nonton film ini menurut saya ada baiknya kita nonton film-film berikut yang bakal saya share setelah ini. cek dis ot:

1. Man Of Steel

Karya Snyder sebelum Dawn Of Justice. Jujur saya kurang suka sama film ini, hal paling menarik di film ini kalo kata saya mah Amy Adams jadi Lois Lane aja, hahaha. Gimana ya, kebanyakan CGI kaya film-film Marvel dipadu gelap gitu kaya film-film Nolan. Tapi karena film Dawn Of  Justice ini adalah film sequel dari Man Of Steel, maka akan sangat bijak kalo kita nonton film ini terlebih dahulu (kalo belum nonton) biar nyaho arahnya dan nyaho aja gimana cara cerita Snyder.



2. The Dark Knight Returns Part I dan Part II

Film animasi yang distradarai Jay Oliva ini 100 persen  adalah film adaptasi dari komik Uncle Frank (Frank Miller) berjudul sama. Disini kita bisa dapet refrensi kenapa Batman dan Superman akhirnya berantem, dan bisa tau dari mana kostum batman di film dawn of justice terinspirasi. Udah gak diragukan kalo Snyder ini penggemar Frank Miller, yup film 300 yang dulu pernah dibuat Snyder juga adalah film adaptasi dari komik yang dibuat Miller.


3. Film Dari Komik Alan Moore

Film Snyder yang paling sering saya tonton berulang-ulang adalah Watchmen adaptasi komiknya Alan Moore, emang gak ada hubunganya sih tapi kita bisa tau aja gimana nanti Snyder buat Universe sekelompok superhero. Komik atau novel karangannya Alan Moore lain yang juga dibuat film adalah V For Venddeta yang ditulis The Wachowski Brothers (yang sekarang gak brothers lagi/ terkenal karena The Matrix) dan disutradarai James McTeigue. Kalo saya harus bandingin V for Vendetta sama Watchmen, jelaslah kalo Snyder agak kurang dalam penulisan skenario. Filmnya Watchmen gak jelek tapi gak punya perbedaan aja sama komik aslinya (kecuali Kostum), beda sama V for Vendetta yang skenarionya jauh dari komik atau novel aslinya (sampe buat Moore marah) tapi penuh teka-teki dan kejutan. 



V sama  Rorschach keduanya adalah heros favorit saya.

4. Semua Film Animasi Justice League

JL masih kedengeran asing buat penggemar film superhero di Indonesia maupun dunia kalo dibadingin Avengers. Buat nambah refrensi coba cari di internet film-film animasi JL, karena dawn of justice sendiri nantinya bakal jadi permulaan film layar lebar justice league. 



5. The Dark Knight Trilogy

Kita sedang membicarakan film DC Comics yang penggemarnya saat ini gak sebegitu banyak dibadingkan Marvel Comics. Dari kuantitas film dan kerapihan universepun DC baru mau mulai dibadingkan Marvel yang udah dari dulu. Tapi dengan semua keunggulan Marvel, DC patut berbangga diri karena pernah dapet sutradara yang amat mempuni yang mau buat film yang diadaptasi dari komik mereka, siapa lagi kalo bukan Christopher Nolan. The Dark Knight Trilogy adalah film yang berhasil secara komersial maupun kritik dari kritikus film, maka sudah sepatutnya jika ingin merasakan atmosfir film DC dibandingkan Marvel sebelum nonton Dawn Of Justice anda harus nonton Trilogy ini kalo belum nonton atau pernah nonton tapi gak selesai karena dianggap berat.


Ya dengan semua hal diatas masih banyak hal yang menurut saya mengecewakan soal proyek universenya DC ini, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan Tv Show atau sinetron mereka nanti gak bakal ada hubungannya sama film. Jika Tv Show Marvel kaya Agent Carter atau SHIELD berhubungan dengan film Avengers, Captain America, Ironman, dll. Maka Tv Show DC kaya Flash dan Arrow yang udah crossover nanti katanya gak bakal terkait sama sekali sama Dawn Of Justice.



Sabtu, 05 Maret 2016

Introvert?


Jika kalian pernah baca mengenai kepribadian manusia secara umum maka mungkin pernah mendengar istilah extrovert, introvert, ambievert. Istilah-istilah tersebut dipopulerkan oleh seorang psikolog dari Swiss, Carl Jung.[1] Dalam pengertian sederhana istilah-istilah ini merujuk pada perilaku seseorang yang berhubungan dengan pergaulan sosial sehari-hari. Orang yang dianggap extrovert biasanya dicirikan dengan pribadi yang bisa bergaul dengan siapa saja, banyak teman, senang ngumpul, percaya diri tinggi dan tidak bisa menyendiri dalam waktu lama. Sebaliknya orang yang dianggap introvert biasanya dicirikan dengan pribadi yang sulit bergaul, hanya punya sedikit teman, jarang berinteraksi dan lebih menyukai kesendirian. Sementara ambievert adalah kepribadian diantara keduanya alias setengah setengah (Nah kamu yang mana). Walaupun banyak ilmuan sosial tidak setuju (dan banyak pula yang setuju) mengenai istilah-istilah tersebut, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa hal-hal tersebut memang terasa di dunia nyata (iya kan).

Di masyarakat orang berkepribadian extrovert lebih dianggap memiliki nilai positif dibadingkan orang yang dianggap memiliki kepribadian introvert. Tentu saja, orang-orang extrovert lebih banyak berinteraksi dengan orang lain, mereka aktif di masyarakat, bisa berbicara dengan baik pula. Berbeda dengan orang-orang introvert yang cenderung dianggap masyarakat anti sosial.



Lantas kenapa orang-orang introvert jadi introvert? Dan apakah mereka anti sosial?

Inna Fishman, peneliti dari the Salk Institute for Biological Sciences, di California, Amerika Serikat, meneliti dua kepribadian ini menggunakan sebuah eksperimen wajah orang dan sekuntum bunga. Hasilnya, otak para ekstrovert ternyata lebih memerhatikan wajah orang dari pada bunga yang merupakan benda mati atau bukan manusia. Sedangkan otak orang introvert tidak memiliki perbedaan yang signifikan ketika merespon wajah orang dan bunga.  Para introvert tidak menempatkan wajah orang pada stimuli sosial, dari pada stimuli lainnya seperti bunga tadi. "Artinya, introvert, atau otak mereka, cenderung peduli tidak peduli pada orang. Meskipun mereka tetap bisa menerima, meninggalkan, menolak, dan bahkan berbicara pada mereka. Tapi, otak mereka memperlakukan interaksi dengan orang sama seperti mereka berhadapan dengan hal lain, seperti benda mati" jelas Fishman.[2]  Karena itulah orang-orang introvert bisa menyendiri dalam waktu yang lama, karena dalam pandangannya, orang lain hampir tiada bedanya dengan benda hidup atau mati lainnya.
Seseorang dapat menjadi introvert bisa jadi dikarenakan pengaruh biologis maupun sosial, sepertinya dua hal tersebut sangat saling berkaitan. Para psikolog sering menguraikan bahwa kepribadian seseorang adalah bawaan dari lahir, namun hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena sesungguhnya kepribadian seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor dalam kehidupan sehari-harinya. Seseorang yang sejak kecil cenderung dibatasi pergaulannya dengan orang lain dan lebih banyak bermain sendiri dengan mainannya bisa jadi lebih gampang menjadi sosok yang dianggap introvert dibandingkan orang lain.
Para introvert menganggap intreaksi sosial bukanlah sesuatu yang utama dan cenderung membuang waktu mereka, mereka hanya akan berinteraksi secukupnya lalu seolah-olah harus mengisi batrai mereka dengan menyendiri karena itulah kebutuhan primer bagi mereka.

Jika kita memperhatikan secara seksama, jumlah introvert selalu lebih sedikit dibandingkan orang extrovert. Bahkan disebuah kota besar sekalipun dimana interaksi sosial biasanya kurang sekali karena hegemoni individualisme. Perbadingannya mungkin antara 1 introvert dan 9 extrovert.
Nah sekarang apakah introvert sendiri bisa diartikan sebagai anti sosial? Banyak orang yang akan bilang bahwa antara introvert dan anti sosial itu berbeda, namun jika kamu misalnya bertanya pada saya yang juga merasa bahwa diri saya adalah pribadi ynag cenderung introvert, saya akan menjawab “iya sebagian dari kepribadian kami adalah anti sosial karena tidak tahan berlama-lama dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar, tapi sebagian dari kepribadian kami juga adalah seperti kebanyakan orang yang membutuhkan orang lain yang menunjukan bahwa kami bukanlah anti sosial.” Sulit bukan?









[1] http://psikologid.com/introvert-ekstrovert-dan-ambievert/
[2] http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3129862/